Minggu, 22 April 2012

Ketika Hukum di politisasi


Masih hangat dalam pikiran kita kejadian-kejadian politik yang sudah dan sedang berjalan di Negara kita. Reaksi emosi dari setiap lapisan masyarakat  seakan-akan tidak terbendung oleh karena tidak adanya keadilan dalam Hukum yang di terapkan di Negara kita. Lemahnya system dan kolaborasi politik yang berkepentingan membuat  prosesi Hukum di Negara kita menjadi lemah. 

Akhir-akhir ini banyak kasus-kasus yang menimbulkan kontroversi di masyarakat. Berbagai kejanggalan dan hal-hal yang tidak masuk akal terjadi di hadapan pengadilan yang dianggap mulia dan tumpuan orang-orang lemah mencari keadilan. Ada apa dengan Negara kita? Apa yang menjadi penyebab sehingga system Hukum kita begitu lemah? Jawabannya adalah Hukum di Negara kita sedang di kendalikan oleh partai-partai politik yang berkuasa. Lembaga-lembaga hukum yang dibentuk dengan konstitusi tidak berdaya karena kekuatan politik yang berkepentingan.



Sebut saja sebuah drama persidangan perkara wisma atlet yang melibatkan banyak pejabat-pejabat tinggi Negara yang masih kontoversi sampai saat ini. Semua mata tertuju kepada persidangan yang berjalan dengan mengahadirkan kesaksian-kesaksian yang tidak jelas. Saya berkata seperti itu, karena ada kesaksian berbeda dalam 1 kasus yang sama. Misalkan 10 orang yang terlibat dalam kasus Wisma Atlet memberikan kesaksian yang berbeda-beda. 

Ada apa dengan mereka? Mengapa begitu mudahanya mereka memberikan kesaksian yang kita anggap palsu dihadapan Majelis persidangan. Karena mereka tahu, apabila memberikan kesaksian palsu di depan persidangan maka akan di berikan sanksi hukuman sesuai dengan undang-undang hukum yang berlaku. Ketika mereka tahu bersalah seharusnya mereka tidak memberatkan hukuman mereka di hadapan persidangan.


Apakah ada hal yang membuat mereka berani untuk memberikan kesaksian-kesaksian palsu? Yah tentu saja mereka sudah tahu bahwa dibalik ini ada kekuatan yang bersembunyi yang akan membebaskan mereka dari segala tuduhan. Dan hukum sepertinya tidak berdaya. 

Kita hanya berharap, bahwa suatu saat nanti akan ada seorang pemimpin yang bisa memberikan perubahan dalam hukum, sehingga setiap orang yang lemah bisa  mendapat keadilan. Tapi kalau anda bertanya apakah hal itu bisa terjadi dimasa yang akan datang? Saya mau katakan kepada anda, bahwa hal itu mustahil terjadi. 

Sama seperti pohon yang kita tanam, tidak mungkin akan tumbuh pohon mangga kalau yang kita tanam pohon durian. Semuanya akibat masa lalu, dan sudah lama di bangun dan menjadi hal yang lumrah sampai saat ini. Untuk bisa membangun keadilan itu adalah apabila ada generasi-generasi yang tidak mengetahui masa lalu yang membunuh karakter mereka.


Jadi tetaplah semangat dan bekerja, karena kita tidak akan pernah menemukan keadilan di Dunia ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar